Puisi Rimbapena Berjudul Selamat Sore Kawan 4 Bait 17 Baris
R
Selamat Sore Kawan
© Rimbapena
Pada satu arah,
pada celah antara langit yang merekah
dan bumi yang tengah sumringah,
ada sebuah petualangan
mengarungi keabadian.
Pada arah lainnya,
melalui halaman dan pintu rumah
dengan riasan sederhana,
ada sebuah dermaga
untuk meletakkan beban
dan kerinduan.
Aku tak akan bertanya padamu
sebab ke mana pun kau kini
yang akan kau dapati hanya keabadian,
sementara ke mana pun
kulangkahkan kaki ini,
aku hanya akan tiba di sini lagi.
Puisi “Selamat Sore Kawan” berhasil menciptakan suasana yang hangat dan reflektif, menggambarkan perjalanan batin yang dalam. Penggunaan bahasa yang puitis memberikan keindahan visual yang kuat, menciptakan citra yang menakjubkan antara langit dan bumi. Frasa seperti ‘celah antara langit yang merekah’ dan ‘dermaga untuk meletakkan beban dan kerinduan’ menunjukkan kepekaan penulis terhadap nuansa alami dan emosional. Namun, meski ide tentang keabadian dan kerinduan sangat universal, ada sedikit rasa repetisi yang mungkin mengurangi keaslian. Makna yang terkandung dalam puisi ini sangat dalam, mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup dan perasaan yang menyertainya. Elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu mencolok, tetapi penyampaian yang halus dan mendalam menjadikannya lebih berkesan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang indah dan penuh makna, meskipun ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih segar.