Puisi Andiana Setiawan Berjudul Rindu yang hangus terbakar 3 Bait 13 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.4
1 Voters
A
Rindu yang hangus terbakar
© Andiana Setiawan
Tatkala hari ini aku terpenjam,
menantikan siang berganti malam,
namun bayangmu selalu terngiung-ngiung,
didalam kalbu, tak terganti tak tertutupi sunyi,
dirimu yang selalu ada,
ada dalam setiap ingatan,
namun rasa ini tak terlampiaskan,
karena terbentur waktu dan lautan,
hanya terbiaskan dalam angan
rindu ini terkadang menyiksa seperti duri,
menyentuh hangat bagai mentari,
membelai layaknya jemari jari,
namun tak bisa kudekap dan ku peluki
Puisi ‘Rindu yang hangus terbakar’ menampilkan pengalaman emosional yang sangat mendalam mengenai kerinduan. Penyair dengan cermat menggambarkan perasaan yang kompleks dan menyakitkan, menciptakan suasana yang sangat bisa dirasakan oleh pembaca. Penggunaan metafora seperti ‘terbentur waktu dan lautan’ memberikan nuansa yang kuat, menekankan betapa sulitnya untuk mengatasi jarak dan waktu yang memisahkan. Namun, terdapat beberapa bagian yang terasa sedikit berulang dan bisa diperbaiki untuk meningkatkan ritme puisi. Secara keseluruhan, keindahan bahasa yang digunakan cukup memikat, meski ada ruang untuk eksplorasi lebih jauh dalam pilihan kata yang lebih segar. Ide yang diangkat tentang rindu merupakan tema yang universal, namun penyampaian yang ada membawa keaslian tersendiri. Kedalaman makna cukup baik, menggambarkan kerinduan yang menyakitkan sekaligus indah, namun elemen kejutan dalam puisi ini kurang terasa, sehingga pembaca mungkin sudah bisa menebak arah perasaan yang akan dibawa. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah karya yang menyentuh hati, meskipun masih ada potensi untuk lebih berkembang.