Puisi Nichan N1412 Berjudul INSAN PEMILIK RINDU 1 Bait 15 Baris
N
INSAN PEMILIK RINDU
© Nichan N1412
Terbersit luka
Saat aku merelakan mu pergi
Harus ikhlas meski tak Ingin,
Sebab Ku tahu wujud cinta
Tak selamanya harus bersama.
Cinta yang hakiki adalah merelakan
Tanpa Engkau minta
Engkau kan hidup dalam setiap kenangan
Meski temu tak akan menyatukan kita
Aku kan menyapamu dalam do'a
Dimana harap aku labuh kan
Menjadi pelipur lara hati.
Sebagai ikhtiar melepasmu
Yakinlah Aku kan selalu
menjadi insan pemilik rindu
Puisi “INSAN PEMILIK RINDU” berhasil menyentuh emosi pembaca dengan penggambaran rasa sakit dan pengorbanan yang dialami oleh sang penulis. Ungkapan tentang merelakan cinta yang tidak dapat bersatu sangat kuat, terutama dalam kalimat ‘Cinta yang hakiki adalah merelakan’. Penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna membuat puisi ini mudah diakses dan dipahami, meski terkadang terasa klise. Keaslian ide tentang cinta yang berakhir namun tetap diingat dalam do’a merupakan tema yang universal dan relevan. Namun, di sisi lain, kedalaman makna bisa lebih dieksplorasi, agar pembaca dapat merasakan lapisan-lapisan emosional yang lebih kompleks. Elemen kejutan dalam puisi ini terasa kurang, sebab tema merelakan cinta sudah banyak diangkat dalam sastra, sehingga tidak memberikan twist yang mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan dengan baik, meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.