Puisi Zainab Baudin Berjudul RIBUTNYA HUJAN BERSAMA ANGIN 1 Bait 17 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Z
RIBUTNYA HUJAN BERSAMA ANGIN
© Zainab Baudin
jiwa yang telah dikecewakan,
kini hidup dengan senyuman alam,
bagaikan cantuman kecil membaiki jiwaku,
kamu, kamu, dan kamu,
telah menceriakan hariku,
seolah-olah hatiku bergabung dengan tiupan angin,
aku bukan sendiri,
sedangkan daun yang berguguran itu penyeri hidupku,
aku berbahagia meskipun hujan membasahi tubuhku,
dengarkan nyanyian sepi hingga tawaku,
aku bisa memainkan watak dunia,
berjalan aku demi memahami,
setiap untaian ujian itu mengajar bukan untuk penghinaan,
tapi surat cinta dari Tuhan,
terima kasih pada Kekasih hati,
Kau lah segala-salanya dalam hidupku,
hingga matiku aku menujuMu..
Puisi “RIBUTNYA HUJAN BERSAMA ANGIN” menyuguhkan sebuah perjalanan emosi yang dalam, menggambarkan bagaimana keindahan alam dapat menjadi penawar bagi jiwa yang terluka. Penggunaan metafora seperti ‘senyuman alam’ dan ‘nyanyian sepi hingga tawaku’ memberikan nuansa puitis yang indah dan menggerakkan hati. Pemilihan kata yang sederhana namun bermakna mendalam menciptakan kedekatan antara penyair dan pembaca. Di sisi lain, esensi spiritual yang terjalin dalam puisi ini menambah lapisan kedalaman makna, memperlihatkan bagaimana tantangan hidup dianggap sebagai ‘surat cinta dari Tuhan’. Namun, meskipun ada keindahan dalam ungkapan tersebut, pemilihan frasa repetitif seperti ‘kamu, kamu, dan kamu’ terasa agak membosankan dan bisa dieksplorasi lebih jauh untuk memberikan elemen kejutan yang lebih kuat. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan optimisme dan rasa syukur, meskipun ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam pada aspek keaslian ide dan elemen kejutan.