Puisi Zainab Baudin Berjudul AKU MAHU PULANG 1 Bait 17 Baris
Z
AKU MAHU PULANG
© Zainab Baudin
Kerja seharian bukan untuk kejar Wang,
Hanya untuk jadi manusia,
Bukan untuk Hilang kemanusiaan,
Hanya mahu mengenal apa itu dunia,
Adakah manis akan keindahan yang sementara,
Walaupun terdapat banyaknya penipuan,
Jagaan keselamatan kita bukan pada sistem yang mengawal kehidupan kita,
Makhluk dan ciptaan sistetik itu ada kelemahannya,
Aku akui Tuhan sebagai peganganku,
Walau manusia menyalah tafsir siapa Tuhan yang buat mereka lupa diri,
Ah biarkan saja ketakutan,
Dengan ketakutanmu mereka jual nilai yang tiada,
Kod digodam yang hebat bisa mengawal dunia,
Aku ada Tuhan,
Yang buat aku tidak hilang arah untuk mencari jalan pulang,
Biarlah siapa yang mengawal minda seluruh bangsaku,
Aku mahu pulang…
Puisi “AKU MAHU PULANG” menyentuh tema pencarian makna hidup dan hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan lirik yang sederhana namun mendalam, penyair mengajak pembaca untuk melihat lebih jauh dari sekadar rutinitas sehari-hari. Ungkapan tentang ‘kerja seharian bukan untuk kejar Wang’ menunjukkan penolakan terhadap materialisme yang sering mengaburkan nilai-nilai kemanusiaan. Penyair juga menggarisbawahi ketidakberdayaan manusia di hadapan sistem yang mengontrol, namun tetap menemukan harapan dalam kepercayaannya kepada Tuhan. Meskipun ada beberapa pengulangan yang bisa memperkuat pesan, penggunaan bahasa yang lugas memberikan kedalaman emosional yang kuat. Ada elemen kejutan dalam pengakuan bahwa meskipun di tengah ketakutan, ada kekuatan yang lebih besar yang mengarahkan pencarian jati diri. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan refleksi yang relevan tentang kehidupan modern, dengan kekuatan emosional yang menggetarkan hati. Namun, ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam mengenai citra dan simbolisme yang digunakan. Sebuah karya yang layak dibaca dan direnungkan.