Puisi eka tekno Berjudul cerita luka & sepi 5 Bait 17 Baris
e
cerita luka & sepi
© eka tekno
Goresan luka pedih sekali,
Dibancuh air perih terasa,
Tak kau bawakan pemanis?
Tapi ku takut malah menjadi komplikasi.
Seru ku anggap panggilan,
Dirimu yang terindah katanya,
Cinta yang kau ucap terasa indah pada masanya,
ku disini bersedia menompang cinta.
Tiba-tiba engkau bawa luka,
Tanpa kau berikan ubatnya,
Pergi tanpa pamit,
Hilang bak dimakan waktu.
Aku disini pencipta sepi,
Menjadi obrolan sehari-hari,
Hanya dapat bercanda dengan alam,
Kerana engkau hanyalah kenangan.
Sepi dan luka itu cerita.
Puisi “cerita luka & sepi” menyentuh relung hati yang dalam dengan penggambaran rasa sakit dan kehilangan yang sangat kuat. Penulis berhasil menyampaikan emosi yang kompleks melalui metafora yang sederhana namun efektif, seperti “Goresan luka pedih sekali” dan “Hilang bak dimakan waktu”. Keindahan bahasa dalam puisi ini terletak pada pilihan kata yang lugas, menciptakan gambaran yang jelas dan mudah dipahami. Meskipun tema cinta dan kehilangan adalah tema yang umum, penulis berhasil memberikan nuansa keaslian dengan cara menyampaikan pengalaman tersebut. Kedalaman makna juga terlihat dalam refleksi penulis tentang sepi dan kenangan, menjadikan pembaca merenung. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini bisa lebih ditingkatkan, karena alur yang ada cenderung dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menyentuh dan menyuguhkan keindahan dalam kesedihan, meski ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam hal kejutan dan inovasi ide. Sebuah karya yang patut diapresiasi dengan penuh kehangatan dan ketulusan.