Puisi Zainab Baudin Berjudul Penyakit Bangsa 1 Bait 16 Baris
Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
3
Score
3.8
1 Voters
Z
Penyakit Bangsa
© Zainab Baudin
Isu yang bukan isu,
Barangkali sudut pandangan sudah juling,
Dihijabkan pemikiran condong,
Malas fikir katanya,
Tapi perlu juga berfikir ke arah umpatan,
Berfikir menggunakan nafsu atau akal fikiran?
Pandanglah dengan menggunakan ilmu pengetahuan,
Membaca bukan hanya muka buku,
Jangan mempopularitikan kejahilan,
Mendengar atau melihat haruslah waras,
Kita dengar dahulu kata cendiakawan,
Agar timbang tara tak menjual agama, bangsa, dan negara,
Bukan hanya tanggungjawab pemimpin,
Tapi bangsa jangan leka,
Mempersalahkan sedang dosa bertimbun menyalahkan.
Akhirnya semua jaha nnam.
Puisi “Penyakit Bangsa” mengungkapkan dilema yang dihadapi masyarakat dalam menyikapi isu-isu yang seringkali dipandang sebelah mata. Melalui penggunaan bahasa yang lugas dan metaforis, penulis berhasil menyampaikan kritik tajam terhadap pemikiran yang dangkal dan juling. Frasa seperti “Membaca bukan hanya muka buku” mencerminkan keinginan untuk mendorong pembaca agar tidak terjebak dalam informasi permukaan. Keberanian penulis untuk menegur masyarakat agar lebih cerdas dan kritis adalah nilai positif yang sangat terasa. Namun, meski puisi ini kuat dalam menyampaikan pesan, ada beberapa bagian yang terasa sedikit bertele-tele, sehingga mengurangi dampak emosional yang seharusnya lebih mengena. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menciptakan suatu refleksi penting mengenai tanggung jawab individu dalam membangun bangsa. Pembaca diundang untuk merenungkan peran masing-masing dalam konteks yang lebih luas, menjadikannya karya yang relevan dan kontemporer.