Puisi okta ajah Berjudul Hilang Arah 4 Bait 16 Baris
o
Hilang Arah
© okta ajah
Resah..
Mematahkan asa
Memberatkan langkah
Membelenggu jiwa-jiwa yang gundah
Resah..
Alam basah
Membekukan hati yang membuncah
Merobek dimensi tak bertuah
Menggelitik musafir untuk tetap singgah
Ahh resah..
Rinduku meluap bak air bah
Menenggelamkan imaji dalam darah
Membunuh logika dengan mudah
Hingga ku jatuh tersungkur di atas tanah
Aku
Hilang arah...
Puisi “Hilang Arah” menyuguhkan gambaran yang kuat tentang perasaan resah yang mendalam dan kompleks. Dalam penggunaan kata-kata, penulis berhasil menghidupkan suasana yang mencekam, menciptakan ketegangan emosional yang dapat dirasakan oleh pembaca. Penggunaan metafora seperti ‘rinduku meluap bak air bah’ memberikan gambaran visual yang kuat dan mendalam tentang kerinduan yang meluap-luap. Namun, meskipun ada keindahan dalam pilihan kata, terkadang puisi ini terasa sedikit berlebihan dalam pengulangan kata ‘resah’, yang bisa membuat pembaca merasa terjebak dalam satu nuansa yang sama tanpa variasi yang cukup. Ide tentang kehilangan arah dalam hidup sangat relevan dan dapat dirasakan oleh banyak orang, tetapi eksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana keadaan ini dapat diatasi atau dipahami bisa menambah kedalaman makna. Dalam hal kejutan, puisi ini tidak menghadirkan elemen yang terlalu mengejutkan, namun tetap memiliki kekuatan emosional yang kuat. Secara keseluruhan, ini adalah puisi yang menyentuh dan mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan mereka sendiri.