Puisi PencilSpirit Berjudul Pemuda itu 3 Bait 10 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.8
1 Voters
Puisi 3 Bait 10 Baris Tentang IslamiDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
P

Pemuda itu

© PencilSpirit

Pemuda itu gontai didepn mimbar,
Seorang diri menghadap Al-Akbar,
Tenggelam dalam dua rakaat,
Berharap kasih pintu taubat.

Kudengar takbir lirihnya gemetar,
Karena hatinya telah bergetar,
Kantung matanya penuh oleh peluh,
Susah payahnya berdiri atas segala keluh.

Tuhan tundukkan lah kerasnya hati,
Khusnul khatimah diakhir nanti...


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Pemuda itu” berhasil menangkap emosi mendalam yang dialami oleh seorang pemuda yang berjuang dalam kesendirian di hadapan Sang Pencipta. Gaya penulisan yang sederhana namun penuh makna menciptakan nuansa yang sangat intim. Penggunaan kata-kata seperti ‘gontai’, ‘gemetar’, dan ‘peluh’ memperkuat kesan perjuangan dan harapan yang terpendam. Dia menggambarkan ketegangan spiritual dengan sangat baik, seolah-olah kita bisa merasakan setiap tarikan napasnya. Meskipun puisi ini menyentuh tema yang universal—pertobatan dan pencarian makna hidup—keaslian ide yang disampaikan tetap terasa kuat. Namun, ada beberapa bagian yang bisa lebih dieksplorasi untuk memberikan kejutan yang lebih mendalam, terutama dalam penutupan puisi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang mengajak pembaca merenung dan merasakan perjalanan batin yang dialami pemuda tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *