Puisi Zakiyah Noer Islami Berjudul Panggil aku si Ayak 1 Bait 10 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
3
Score
3
1 Voters
Z
Panggil aku si Ayak
© Zakiyah noer islami
Tiba tiba ada yang menyapa ku
Hay...kamu....
Aku palingkan wajahku dan tersenyum
Iya....kataku
Kamu anak situ....lanjutmu
Akupun bingung
Kujawab saja.... Iya..begitu
Kaupun bilang.... Oo..begitu
Sambil tersipu malu ku ulurkan tanganku
Dan kukatakan saja "Ayak" panggilanku
Puisi “Panggil aku si Ayak” menyuguhkan nuansa interaksi yang sederhana namun sarat makna. Dialog yang disajikan menghadirkan kehangatan dalam pertemuan dua jiwa, menciptakan momen intim yang terlihat dalam keraguan dan senyum. Gaya bahasa yang digunakan terkesan lugas, namun mampu menggugah rasa. Meski demikian, keindahan bahasa masih bisa ditingkatkan dengan penambahan imaji yang lebih kuat untuk memperkaya pengalaman pembaca. Ide tentang panggilan nama sebagai identitas menunjukkan keaslian dan relevansi, namun terasa kurang eksploratif. Kedalaman makna juga bisa lebih dikembangkan, mengingat tema yang diangkat sangat universal. Elemen kejutan, meskipun ada, masih dalam batas yang aman, sehingga tidak sepenuhnya berhasil mengejutkan pembaca. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi untuk menggugah emosi, namun membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk mencapai puncak keindahan dan kedalaman yang diharapkan.