Puisi Tantri Yuliandini Berjudul Musim gugur 5 Bait 26 Baris
T
Musim gugur
© Tantri Yuliandini
Musim gugur telah tiba
Sayup sayup angin menerpa
Daun pun ikut terbawa
Terombang ambing kemana mana
Burung burung berkicau
Seolah ia berbicara
Sejuknya tiupan angin
Dan gemuruhnya suara air
Berbaur dengan suasana
Yang begitu sempurna
Senja pun melengkapinya
Tenggelam aku dalam suasana
Begitu tenangnya jiwa
Gemuruhnya kota
Kini hanya tenang yang kurasa
Begitu tenang suasana
Sampai aku lupa malam akan tiba
Yang dimana semua akan lenyap seketika
Tidak ada yang dapat aku bawa
Hanya kenangan yang nyata
Yang menghidupkan suasana
Besok akan terasa begitu berbeda
Tapi semua akan berjalan seperti biasa
Jagalah bumi kita
Jangan sampai bumi kita rusak
Karena tangan manusia
Puisi “Musim Gugur” berhasil menggambarkan suasana yang tenang dan damai melalui imaji yang sederhana namun kuat. Penggambaran tentang angin, daun yang terbawa, dan burung berkicau menciptakan atmosfer yang bisa dirasakan secara langsung oleh pembaca. Namun, ada beberapa bagian yang terasa repetitif, seperti pengulangan kata ‘tenang’, yang mungkin dapat ditingkatkan untuk memberikan variasi lebih dalam penyampaian emosi. Tema tentang perlunya menjaga bumi di akhir puisi memberikan dimensi tambahan yang relevan dan mendalam, meskipun terasa agak tiba-tiba. Secara keseluruhan, penulis menunjukkan potensi yang baik dalam merangkai kata-kata, namun masih ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih orisinal dan mendalam.