Bumi Verah - AntologiPuisi.com
a
Bumi Verah
© abudalta
Pagi ini butir-butir air jatuh
Dan benih-benih ku mulai tumbuh
Berapa tanah sudah gersang meradang
Kopi masih terasa pahit
Namun daun-daun terus keluar menyempit
Si gendut yang ku tebas kini sudah muncul tunas
Si tinggi pun tak henti dikerumuni semut dan jamur
Si mekar pun belum memudar
bahkan dia terus mengembang dan mengakar
Menyeruak berontak terus ingin keluar
Siduri coklat kini menghijau dan ingin mendapat sinar
Pagi ini butir-butir air jatuh
Meski sebentar tapi membuatku sembuh
Namun si buah jatuh gelisah
Lalu gugur ke tanah
Asalkan si bonggol terus mekar terus membesar
Hatiku sudah cukup membuatku gemetar
Senang bahagia tiada satupun gusar
Karena bumi cerah