Puisi Tantri Yuliandini Berjudul Musim gugur 5 Bait 26 Baris
Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.6
1 Voters
T
Musim gugur
© Tantri Yuliandini
Musim gugur telah tiba
Sayup sayup angin menerpa
Daun pun ikut terbawa
Terombang ambing kemana mana
Burung burung berkicau
Seolah ia berbicara
Sejuknya tiupan angin
Dan gemuruhnya suara air
Berbaur dengan suasana
Yang begitu sempurna
Senja pun melengkapinya
Tenggelam aku dalam suasana
Begitu tenangnya jiwa
Gemuruhnya kota
Kini hanya tenang yang kurasa
Begitu tenang suasana
Sampai aku lupa malam akan tiba
Yang dimana semua akan lenyap seketika
Tidak ada yang dapat aku bawa
Hanya kenangan yang nyata
Yang menghidupkan suasana
Besok akan terasa begitu berbeda
Tapi semua akan berjalan seperti biasa
Jagalah bumi kita
Jangan sampai bumi kita rusak
Karena tangan manusia
Puisi “Musim Gugur” berhasil menangkap keindahan dan ketenangan dari peralihan musim dengan sangat baik. Penggambaran suasana yang tenang, diiringi oleh suara alam, menciptakan nuansa yang mengajak pembaca untuk merasakan momen tersebut secara langsung. Namun, meskipun penggunaan bahasa yang sederhana ini efektif dalam menyampaikan emosi, ada kalanya ia terjebak dalam pengulangan yang membuat ritme puisi terasa monoton. Aspek pengingat akan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan di akhir puisi memberikan dimensi yang mendalam, meski penyampaiannya terasa agak mendadak. Keseluruhan puisi ini adalah sebuah refleksi yang indah, namun mungkin bisa ditingkatkan dengan lebih banyak variasi dalam pilihan kata dan struktur kalimat. Secara keseluruhan, “Musim Gugur” adalah puisi yang menyentuh dan mengajak kita merenung tentang hubungan kita dengan alam dan waktu.