Puisi Isidora Galuh Parahita Berjudul Gila 3 Bait 18 Baris
Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
I
Gila
© Isidora Galuh Parahita
Dunia ini memang gila sayang
Pun kamu harus menjadi gila untuk hidup dalam kegilaannya
Namun saat kamu mulai menggila,
tetaplah ingat dua paling gila ini:
kamu sungguh yang tergila sayang,
dan aku sungguh menggilai keadaan tergila-gila padamu.
Dunia ini memang gila sayang
Pun kamu harus menjadi gila untuk hidup dalam kegilaannya
Namun saat kamu mulai menggila,
tetaplah ingat dua paling gila ini:
kamu sungguh yang tergila sayang,
dan aku sungguh menggilai keadaan tergila-gila padamu.
Dunia ini memang gila sayang
Pun kamu harus menjadi gila untuk hidup dalam kegilaannya
Namun saat kamu mulai menggila,
tetaplah ingat dua paling gila ini:
kamu sungguh yang tergila sayang,
dan aku sungguh menggilai keadaan tergila-gila padamu.
Puisi “Gila” ini berhasil menyampaikan emosi yang mendalam melalui repetisi yang kuat dan pengulangan frasa yang menciptakan ritme tersendiri. Pesan tentang kegilaan dalam cinta dan kehidupan sangat terasa, seolah-olah penulis ingin mengajak pembaca merasakan intensitas tersebut. Meski tema yang diangkat terbilang umum, pengulangan frase menunjukkan bahwa cinta bisa jadi sesuatu yang ‘gila’ dan mengubah perspektif kita. Namun, penggunaan beberapa istilah yang sama berulang kali bisa mengurangi keindahan bahasa, karena terasa monoton. Walaupun demikian, ada keaslian dalam cara penulis menyampaikan gagasan ini yang membuat puisi ini unik. Kedalaman makna juga dapat dirasakan, meski mungkin beberapa pembaca akan merindukan eksplorasi lebih dalam tentang ‘kegilaan’ tersebut. Elemen kejutan di sini kurang terasa, karena tema ini sudah banyak diangkat dalam karya sastra lainnya. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan pengalaman emosional, tetapi ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam hal variabilitas bahasa dan eksplorasi ide.