Puisi Andhika Ekwan Berjudul Malam Masih Panjang 6 Bait 18 Baris
A
Malam Masih Panjang
© Andhika Ekwan
Malam masih panjang
Ada derai air mata
Yang harus di pendam
Malam masih panjang
Sambil duduk kuhitung
Sudah banyak umpatan yang kau ucap
Malam masih panjang
Aku ingin tinggi tak sadarkan diri
Sampai pagi menjelang
Malam masih panjang
Tuhan, malam ini aku ingin tenang
Sampai air mataku kering kerontang
Malam masih panjang
Sajadahku kugelar
Aku sembahyang hingga sepertiga malam
Malam masih panjang
Malam masih panjang
Perasaanku masih saja kau buang
Puisi “Malam Masih Panjang” menyuguhkan sebuah eksplorasi emosi yang mendalam melalui pengulangan frasa yang sederhana namun kuat. Pengulangan ini memberi kesan ketegangan dan keputusasaan yang terasa nyata, menciptakan suasana malam yang seakan tak berujung. Penulis berhasil menangkap rasa sakit dan harapan dalam kesunyian malam yang panjang, di mana setiap bait mengungkapkan kerinduan akan ketenangan dan penerimaan. Namun, meski kekuatan emosinya sangat terasa, ada beberapa bagian yang tampak repetitif tanpa menambah kedalaman makna. Keindahan bahasa dalam puisi ini cukup baik, meski bisa diperbaiki dengan pilihan kata yang lebih variatif untuk meningkatkan keindahan keseluruhan. Ide yang diangkat cukup orisinal, tetapi tema tentang kesedihan dan kerinduan dalam malam panjang bukanlah hal yang baru dalam sastra, sehingga kurang mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan dengan tulus, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam dan inovatif.