Puisi anonym Berjudul Melayang 1 Bait 9 Baris
a
Melayang
© anonym
Aku ingin menerima mu,,
Menerima apa yang ada dirimu,,
Sita tak berkenan,,cela pun meluap,,
Ingin bahasa ini mewakili,,
Namun rasanya sulit,,
Sengau,,seperti air yang payau,,
Tak dapat bermanfaat,,
Selalu berdosa,,
Dan melayang dalam dosa.
Puisi “Melayang” menghadirkan eksplorasi emosional yang mendalam tentang penerimaan diri dan kesulitan dalam berkomunikasi. Ungkapan kerinduan untuk menerima dan memahami satu sama lain terasa sangat kuat, meskipun terhalang oleh rasa bersalah dan keraguan. Penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, seperti perbandingan ‘sengau’ dan ‘air yang payau’, memberikan kedalaman yang menarik. Namun, ada beberapa repetisi yang bisa disederhanakan untuk meningkatkan keindahan bahasa dan aliran puisi. Ide untuk menyampaikan betapa sulitnya mengekspresikan perasaan dalam hubungan terasa orisinal dan relevan. Di sisi lain, puisi ini agak kurang mengejutkan, karena tema penerimaan dan kesulitan dalam komunikasi sudah sering diangkat dalam karya sastra. Meskipun demikian, makna yang terkandung di dalamnya memberikan ruang bagi pembaca untuk merenungkan perjalanan emosional yang kompleks. Secara keseluruhan, “Melayang” adalah karya yang menggugah dan layak untuk diperhatikan lebih lanjut.