Puisi Inka Ayu K N Berjudul Relung hati 1 Bait 20 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
3
Score
3.6
1 Voters
Puisi 1 Bait 20 Baris Tentang IslamiDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
I

Relung hati

© Inka Ayu K N

Relung hati
Aku berfikir kembali atas anugerah sang ilahi
Mengamati daksa yang sempurna
Mengangkat kedua telapak yang masih ada
Berbicara lantang dengan nada dan melodi yang indah
Dengan semua yang diberikan sang Maha Kuasa terkadang masih di anggap tak sempurna
Bagaimana nasib mereka
Yang tak punya mata
Tak punya kedua telapaknya
Bahkan kakinya yang tak bisa berjalan mengelilingi kota
Tapi semangat mereka masih membara
Akankah kita pantas untuk mengeluh
Akankah kita pantas untuk menebar semua keluh kesah kita, sukma mereka lebih terluka melihat keadaan daksa yang tak sempurna dibandingkan kita yang memiliki kemampuan segalanya
Kekurangan manusia tidak bisa diukur berdasarkan fisik belaka
Karena sang Pencipta mampu mengabulkan apapun kehendaknya
Mungkin Tuhan menciptakan kita berbeda-beda tapi aku yakin bahwa Tuhan mencintai kita dengan tulus cinta sucinya
Pada diri yang tak sempurna ini Tuhan juga menyimpan beribu kekuatan bahkan sejuta kesempurnaan yang mungkin tak bisa kita ucapkan
Kita sebagai manusia hanya bisa berdo'a
Menengadahkan kedua telapak kita meminta ampunan atas segala keluh kesah dan senantiasa diberikan sepucuk syukur yang luasnya seluas antariksa
Kita sebagai manusia biasa tak bisa menilai orang dari luarnya saja bahkan diri kita tidak lebih baik dari mereka yang memiliki kekurangan fisik, jiwa maupun batinnya


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    3
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Relung Hati” menyentuh tema kemanusiaan yang sangat relevan, mengajak pembaca untuk merenungi kekurangan fisik dan pentingnya rasa syukur. Penulis dengan cerdas menyampaikan pesan bahwa nilai individu tidak dapat diukur hanya dari penampilan luar, melainkan dari kekuatan batin dan semangat yang ada di dalam diri. Gaya bahasa yang digunakan cukup mengalir, meski ada beberapa frasa yang terasa agak repetitif. Namun, pilihan kata yang digunakan mampu membangkitkan emosi dan menggugah kesadaran akan perjuangan mereka yang dianggap ‘tak sempurna’. Di sisi lain, penulis sepertinya belum sepenuhnya memanfaatkan elemen kejutan yang dapat memperkuat dampak dari puisi ini. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menginspirasi dan menyentuh hati, mengajak kita semua untuk lebih peka terhadap sesama. Meskipun ada ruang untuk perbaikan dalam struktur dan pilihan kata, kekuatan emosional dan kedalaman makna yang dihadirkan sangat menggugah hati.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *