Puisi anonym Berjudul Lelah 1 Bait 10 Baris
a
Lelah
© anonym
Tujuh hari aku mendampinginya,,
Dua puluh empat jam aku mengikutinya,,
Mengikuti apa maunya,,
Kita bersama sama,, dari kecil,,
Hingga besar,,dan dewasa,,
Lalu kenapa kini kau begini,,
Berubah tanpa arah,,hingga aku pun berbicara dengan burung,,
Bersenda gurau dengan bulan,,kamu kemana??
Mungkin kamu mulai berubah,,
Dan mungkin dia lelah,,
Puisi ‘Lelah’ menyuguhkan sebuah narasi yang sederhana namun sarat akan emosi. Penggunaan repetisi dalam frasa ‘tujuh hari’ dan ‘dua puluh empat jam’ menciptakan ritme yang menggambarkan ketekunan penulis dalam mendampingi sosok yang dicintainya. Nuansa kesedihan dan keputusasaan sangat terasa ketika penulis bertanya, ‘Lalu kenapa kini kau begini?’, menandakan pergeseran dalam hubungan tersebut. Imaji berbicara dengan burung dan bulan melambangkan rasa kesepian yang mendalam dan harapan yang mungkin telah pudar. Namun, ada keindahan yang tersembunyi di balik kelelahan yang diungkapkan, yaitu cinta yang tulus meskipun dalam kondisi yang sulit. Meskipun ide tentang perubahan dalam hubungan bukanlah hal yang baru, cara penulis menyampaikannya dengan kejujuran emosional menjadikannya menarik. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati pembaca, meski masih bisa diperbaiki dalam hal keindahan bahasa dan elemen kejutan yang lebih kuat.