Puisi Legiman Partowiryo Berjudul S.I.R.I.U.S 4 Bait 4 Baris
S.I.R.I.U.S
menata pesona dalam kalutnya jiwa hanya akan membuat lungkrah jiwa itu seperti istana pasir yang tergerus ombak membadai. sungguh, tak sanggup aku mencari padanan yang terlampau membuyarkan dengan pasti, dengan pasi yang lebih pucat dari purnama menjelma bidadari kesunyian dalam kalut di gelombang abadi.
jika kelak terbersit tanya dalam pikiranmu yang ragu itu, dari apa hati para penyair terbuat? maka hadapilah bayangan pada kaca yang tak menyimpan dusta; embun terjelma pada matamu, celoteh bocah bersemayam pada bibir ranummu, dan matahari di musim semi melesap pada hatimu.
dan, kupastikan semua itu tak terampas darimu.
lantas air mata, yang tak serupa apapun dalam dirimu, ambilah, karena hanya ia yang tersisa. agar tiap kata yang keluar dari ujung penaku menjadi genap dan yang tertulis menjadi tetap.
Puisi “S.I.R.I.U.S” berhasil menyentuh inti dari pengalaman emosional yang kompleks, menggabungkan keindahan bahasa dengan kedalaman makna yang luar biasa. Penulis menggunakan metafora yang kuat, seperti “istana pasir yang tergerus ombak membadai,” untuk menggambarkan fragilitas jiwa manusia. Meskipun ada keindahan dalam pencarian makna, beberapa bagian terasa agak rumit dan dapat mengaburkan pesan yang ingin disampaikan. Namun, ungkapan seperti “embun terjelma pada matamu” menunjukkan keaslian ide dan kemampuan penulis dalam merangkai citra yang puitis. Di sisi lain, elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu mencolok, meskipun ada momen yang menggugah rasa penasaran. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menciptakan resonansi emosional yang mendalam dan meninggalkan kesan yang kuat pada pembaca.