Puisi Naya Saadia Berjudul Sembilu 5 Bait 14 Baris
N
Sembilu
© Naya Saadia
Jangan lagi kau datang
Hanya untuk menyakiti lalu pulang
Meninggalkan luka yang tak pantas dikenang
Hadirmu bagaikan pelangi
Datang dengan sebuah keindahan lalu pergi
Layaknya benalu yang hanya menginginkan nikmatnya saja
Tanpa mempedulikan perasaan inangnya
Pulanglah..
Hadirmu hanya akan membuat gundah
Hadirmu hanya mendatangkan gelisah
Hadirmu hanya akan menimbulkan masalah
Ini hati bukan tempat untuk mencari kesenangan diri
Seorang pengecut sepertimu tak pantas untuk singgah disini
Pergi dan jangan pernah datang kembali.
Puisi “Sembilu” ini berhasil menangkap rasa sakit hati dan ketidakpuasan yang mendalam dengan nuansa yang sederhana namun kuat. Penggunaan metafora pelangi dan benalu menambah dimensi visual dan emosional yang memperkuat pesan penolakan terhadap kehadiran sosok yang menyakiti. Pemilihan kata yang lugas dan langsung menciptakan suasana mendesak dan penuh emosi, mencerminkan ketidakberdayaan sekaligus keberanian penutur untuk mengusir pengganggu dari hidupnya. Namun, meski puisi ini memiliki keindahan tersendiri, ada kalanya pengulangan frasa mengenai dampak kehadiran sosok itu terasa agak monoton. Meskipun demikian, kejelasan dan ketegasan pernyataan dalam puisi ini memberikan dampak yang kuat, menjadikannya karya yang layak untuk diperhatikan. Secara keseluruhan, “Sembilu” menunjukkan potensi yang baik dalam mengekspresikan perasaan yang kompleks dengan cara yang dapat diakses oleh banyak pembaca.