Puisi Ahra Berjudul Bahagiamu 4 Bait 15 Baris
Bahagiamu
Bahagiamu takkan kau temukan di mana-mana.
Di usapan-usapan lembutmu terhadap kucing kesayangan.
Atau di ayunan-ayunan pelanmu terhadap bayi milik saudara.
Begitu pula di lagu-lagu sukacita yang sering kau dengarkan.
Bahagiamu takkan juga kau temukan di mana-mana.
Di sebuah photobox tua yang masih harus dioperasikan dengan uang-uang koin.
Atau di dalam gelap bioskop yang sedang menayangkan film yang kau nantikan.
Begitu pula di sebuah kado ulang tahun yang berisikan hadiah yang kau harapkan.
Bahagiamu masih takkan juga kau temukan dimana-mana.
Di bangku-bangku taman yang kosong beraromakan pohonan dan daunan.
Atau di tepi pantai dengan hembusan angin laut yang mengibaskan helai-helai rambutmu.
Begitu pula di bintang-bintang yang bersinar di malam tahun baru.
Yang bertabrakan dengan kembang api yang bersinar di langit-langit kota.
Sungguh bahagiamu takkan kau temukan di mana-mana.
Karena tentu mestinya ada aku di dalamnya.
Puisi “Bahagiamu” menampilkan eksplorasi yang mendalam tentang pencarian kebahagiaan yang sering kali terabaikan dalam hal-hal kecil di sekitar kita. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun memikat, penyair berhasil menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Pengulangan frasa ‘Bahagiamu takkan kau temukan di mana-mana’ memberikan ritme yang menekankan penegasan dan membawa pembaca merasakan kerinduan yang mendalam. Konteks yang dihadirkan, seperti interaksi dengan kucing atau momen di bioskop, mampu menghadirkan gambaran yang jelas dan relatable. Namun, kehadiran elemen kejutan terbilang minim, karena penutup puisi yang menyatakan bahwa ‘mestinya ada aku di dalamnya’ meski indah, tidak cukup mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang kebahagiaan yang terhubung dengan kehadiran orang tercinta, tetapi bisa lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide baru.