Puisi Gilang_Wreda Berjudul Empat Musim 2 Bait 6 Baris

Direct Rates
5
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.7
2 Voters
Puisi 2 Bait 6 Baris Tentang AlamDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
G

Empat Musim

© Gilang_Wreda

Aku memiliki empat musim, kekasih.
Musim pertama selalu ada hujan yang menemani sepi.
Di musim kedua selalu ada kemarau yang menghapus air mata di lereng pipumu.
Lalu, di musim-musim berikutnya aku mulai lupa, kekasih.
Karna seluruh sisa-sisa musim hanya aku pergunakan untuk merindukanmu.

@Laron's


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Empat Musim” mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan emosi yang dihadapi penulis dalam menghadapi cinta dan kehilangan. Penggunaan simbol musim sebagai metafora untuk menggambarkan berbagai fase dalam hubungan sangatlah efektif. Setiap musim mewakili perubahan yang dialami, dan ini memberikan kedalaman pada pengalaman cinta yang universal. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam puisi ini memiliki keindahan tersendiri, dengan pilihan kata yang puitis dan mengalir dengan lembut. Namun, meskipun puisi ini memiliki daya tarik, elemen kejutan terasa kurang menonjol, sehingga pembaca mungkin dapat menebak arah emosional yang diambil. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan kerinduan dan kehilangan dengan cara yang menyentuh hati, meskipun ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih orisinal. Dengan demikian, “Empat Musim” adalah karya yang menawan dengan nuansa melankolis yang mendalam.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *