Puisi anonym Berjudul Doa 3 Bait 18 Baris
a
Doa
© anonym
kepada Pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
Cahayamu panas suci
tinggal kerdip lilin dikelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara dinegeri asing
Tuhanku
dipintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Karya : Chairil Anwar
November 1943
Puisi “Doa” karya Chairil Anwar menyajikan sebuah penghayatan spiritual yang mendalam, di mana penulis dengan lugas menggambarkan kerinduan dan pencarian akan Tuhannya. Emosi yang terkandung dalam bait-baitnya sangat kuat, menciptakan ikatan emosional yang mendalam antara pembaca dan penulis. Penggunaan metafora seperti ‘Cahayamu panas suci tinggal kerdip lilin’ menunjukkan keindahan bahasa yang khas, di mana kesederhanaan berpadu dengan kedalaman makna, menjadikan puisi ini sangat memikat. Selain itu, keaslian ide yang diusung, yakni tentang kehilangan dan pengembaraan jiwa, mencerminkan pengalaman universal yang dapat dirasakan oleh siapa saja. Kedalaman makna dalam puisi ini juga patut diacungi jempol, karena mengajak pembaca untuk merenung dalam perjalanan spiritual yang tak terhindarkan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini mungkin tidak terlalu mencolok, meskipun tetap memberikan kesan yang mendalam. Secara keseluruhan, “Doa” adalah karya yang menggugah, penuh rasa dan refleksi, mencerminkan kekuatan seni puisi Chairil Anwar dalam menggambarkan hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa.