Puisi Legiman Partowiryo Berjudul Dan Inilah Keindahan Itu 3 Bait 3 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
5
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.8
1 Voters
Puisi 3 Bait 3 Baris Tentang SedihDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
S

Dan Inilah Keindahan Itu

© Sirazhy

Hingga pada akhirnya aku harus puas pada kekalahan yang tak pernah aku inginkan. dulu ia yang sempat ku bahagiakan dengan segala kekuranganku telah menyeberang melalui ceruk paling dalam sebagai pengorbanannya kepada dada yang telah membuatnya rela mempertaruhkan segala hal yang dulu pernah ia janjikan kepada musim yang kerontang. apakah ini sebuah pertanda bahwa aku memang telah ditakdirkan hidup di bawah bintang kematian?. bahwa akan selalu ada keping kehilangan di setiap hati yang ingin kurambah dengan keabadian.

Akankah segala anak rindu yang pernah kutanamkan bertunas menjadi tetumbuhan culas yang akan menghabisiku dengan duri di tiap sulur-sulurnya?, siapakah yang lebih paham akan takdir yang selalu berceloteh bahwa ia memiliki api balas yang lebih panas dari api-api cintaku yang patah. pada musim apa kini aku harus bersandar, sementara tiap musim menjauh dengan putaran yang tak lagi pasti?.

Laguku, kemarilah, aku butuh balur doa-doamu untuk sekali lagi membasuh bilur-bilur di dadaku yang setiap orang akan menghindarkan pandangan saat menatapnya. maafkanlah aku yang tak pernah sempat melahirkanmu lagi karena dawai-dawaiku telah rumpang diterjang sebuah kepergian yang entah kapan ia akan berpikir untuk kembali lagi bahkan jika hanya untuk sekali lagi mencobai dengan pisau tajam yang tersembunyi di balik kedua sayapnya yang dulu pernah kukagumi.


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Dan Inilah Keindahan Itu” memancarkan kekuatan emosi yang mendalam, menciptakan nuansa kehilangan yang menyentuh hati pembaca. Melalui kata-kata yang sinis namun puitis, penulis berhasil menggambarkan kerinduan dan keterasingan yang dialami dalam cinta yang berakhir. Penggunaan metafora, seperti ‘api balas’ dan ‘dawai-dawaiku yang telah rumpang’, menambah keindahan bahasa yang mengalir dalam puisi ini. Namun, meski bahasa yang digunakan sangat indah, ada kalanya keaslian ide terasa familiar dalam tema kehilangan dan pengorbanan cinta, yang mungkin telah sering diangkat oleh penulis lain. Kedalaman makna puisi ini cukup kuat, menantang pembaca untuk merenungkan takdir dan pengorbanan, meskipun elemen kejutan yang dihadirkan tidak terlalu mencolok. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menyentuh dan memikat, meski ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih orisinal.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *