Puisi Rahman Yusup Berjudul Cintaku, cintamu adalah perkara 5 Bait 18 Baris
R
Cintaku, cintamu adalah perkara
© Rahman Yusup
Tak ada defenisi akurat tentang cinta
Cintaku, cintamu tumbuh tanpa sabda
Ia yang datang tanpa perlu dipintah
Pergi selalu meninggalkan luka parah
Sungguh anuggrah dari tuhan semesta
Hati bergetar menyelimuti rasa ketakutan
Jantung serentak berhenti tak berdaya
Bibir pun tak mampu mengucap kata
Hari-hari merasa derita berkepanjangang
Luka dan duka kian merajalela dimana-mana
Asmara dan drama dipermainkan tanpa irama
Kala itu cinta hadir tanpa mengucap salam
Kita lebih banyak memberi bukan meminta
Itulah cinta tanpa duka dan luka
Tawakal dan sabar harus di prioritaskan
Agar esok cintak tak lagi meregut nyawa
Rahman Yusup
Ternate_Soasiao 12 April 2020
Puisi “Cintaku, cintamu adalah perkara” karya Rahman Yusup menyentuh inti dari pengalaman cinta yang kompleks dan sering kali penuh luka. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun berbobot, penulis berhasil menyampaikan perasaan yang dalam tentang cinta yang tidak selalu manis. Ekspresi tentang ketidakberdayaan dan luka yang ditinggalkan cinta memberikan resonansi emosional yang kuat. Namun, meski terdapat keindahan dalam penggambaran, saya merasa ada ruang untuk eksplorasi lebih jauh dalam hal keaslian ide, karena tema cinta yang menyakitkan adalah tema yang umum. Meskipun demikian, penulis berhasil menambahkan nuansa tawakal dan sabar, yang memberikan dimensi baru pada tema tersebut. Penutup puisi ini mengundang harapan untuk cinta yang lebih baik di masa depan, meskipun perjalanan menuju itu tampak berat. Secara keseluruhan, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta dengan segala liku-likunya dengan cara yang tulus dan menyentuh.