Puisi Andrei DeaRy Berjudul Aku,Dia dan Airmata 3 Bait 18 Baris
A
Aku,Dia dan Airmata
© Andrei DeaRy
ku sangka cerah hingga ke petang
hujan renyai di siang hari
ibarat hati ku yang yak pernah tenang
walau kebahagiaan di depan mata
Aku menangis
seakan ingin menjerit
agar seisi dunia tahu
betapa tersiksanya aku
mencintai insan yang tak dapat
ku miliki...
Realitinya...
ini lah aku
insan kesepian
yang hidup seribu tahun
tanpa cinta
tanpa kasih sayang
kerana sebuah permainan cinta
yang tersia.
Puisi “Aku, Dia dan Airmata” mengungkapkan perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam dengan sangat menyentuh. Penggunaan metafora hujan yang menyertai kebahagiaan yang seharusnya ada, menciptakan gambaran yang kuat tentang ketidakpastian dalam cinta. Penulis berhasil menggambarkan konflik batin yang dialami oleh tokoh puisi dengan cara yang sangat relatable, sehingga pembaca dapat merasakan betapa beratnya beban emosional yang harus dipikul. Namun, meskipun ada keindahan dalam ungkapan tersebut, ada beberapa bagian yang terasa agak klise dan kurang inovatif. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan rasa sakit dan kerinduan, namun bisa lebih mendalam dalam menggali nuansa emosional yang ada. Sebuah karya yang patut diapresiasi, namun masih menyimpan potensi untuk lebih berkembang.