Puisi gash Berjudul Biar Tuhan saja yang tahu 1 Bait 7 Baris
g
Biar Tuhan saja yang tahu
© gash
Engkau memang bukanlah mentari, tapi kau mampu menghangatkan hari...
Laksana bulan purnama di malam hari, engkau mampu menerangi masa lalu kelam...
Engkau bagaikan hujan yang mampu membasahi ketandusan hati...
Bagai debur ombak jantung ini ketika berada di dekatmu...
Andai saja engkau tahu, hati ini ingin memiliki...
Namun bibir ini terasa kaku untuk menyampaikan kata...
Biar Tuhan saja yang tahu tentang rasa ini...
Puisi “Biar Tuhan saja yang tahu” menyuguhkan perasaan yang mendalam melalui perbandingan yang kuat antara cinta dan elemen alam. Penggunaan metafora seperti ‘mentari’, ‘bulan purnama’, dan ‘hujan’ menciptakan citra yang hangat dan menggugah, memberikan kedalaman emosional yang membuat pembaca merasakan kerinduan dan keinginan yang terpendam. Namun, meskipun ungkapan perasaan ini sangat kuat, ada kesan bahwa beberapa metafora mungkin telah digunakan secara umum dalam puisi cinta, sehingga sedikit mengurangi keaslian ide. Gaya bahasa yang puitis dan melankolis memberikan keindahan tersendiri, meskipun tidak ada elemen kejutan yang signifikan dalam penyampaian pesan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan rasa cinta yang tulus dan penuh harapan, dengan sentuhan spiritual di akhir yang mengingatkan kita akan batasan komunikasi antara manusia dan Tuhan. Sebuah karya yang menawan, meski masih memiliki ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam hal orisinalitas dan inovasi dalam penggambaran.