Puisi Arbani Yasiz Berjudul Bahagia Untuk Mamak dan Bapak 1 Bait 8 Baris
A
Bahagia Untuk Mamak dan Bapak
© Arbani Yasiz
Ku pikir..
Bahagia sudah ku raih..
Tapi ku jatuh lagi karena ketidakpastian..
Tuhan..
Jangan biarkan debu halangi langkahku..
Jangan biarkan angin bawa mimpiku..
Biarkan aku rengkuh banggaku..
Agar mamak dan bapak tersenyum haru..
Puisi “Bahagia Untuk Mamak dan Bapak” menyentuh dengan kejujuran emosional yang mendalam. Penulis berhasil menangkap kerinduan dan harapan dalam menghadapi ketidakpastian hidup, yang merupakan tema universal yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Ungkapan seperti ‘debu halangi langkahku’ dan ‘angin bawa mimpiku’ menciptakan gambaran yang kuat, menggambarkan perjuangan yang harus dihadapi untuk mencapai kebahagiaan. Selain itu, keinginan untuk melihat orang tua tersenyum haru memberikan dimensi yang menyentuh, menunjukkan betapa pentingnya keluarga dalam perjalanan hidup penulis. Meskipun terdapat keindahan dalam pilihan kata, ada kalanya penggunaan frasa terasa agak klise, yang sedikit mengurangi keunikan puisi ini. Namun, secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang dalam dan menggugah. Pembaca dapat merasakan ketegangan antara harapan dan tantangan, menjadikannya sebuah karya yang beresonansi dan menginspirasi.