Puisi Putri Padiah Berjudul Antara wabah dan Rindu 4 Bait 14 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
3
Keindahan Bahasa
3
Score
3
1 Voters
P
Antara wabah dan Rindu
© Putri Padiah
Ini hanya sementara,
Kupikir begitu.
Namun ternyata,
Isyarat rindu berbeda.
1 hari bagaikan 1 pekan,
1 bulan bagaikan 1 tahun.
Sampai kapan wabah ini akan berakhir,
Hingga Memisahkan kita begitu lama.
Pemasukan Masyarakat menjadi sedikit,
Rindu menjadi lebih karena tak kunjung temu.
Masyarakat menjadi hemat,
Namun Rindu menjadi boros.
Baiklah aku mencoba bersabar,
Sampai pertemuan menanti kita.
Puisi “Antara Wabah dan Rindu” berhasil menangkap esensi dari perasaan kerinduan yang dalam di tengah situasi yang sulit. Dengan penggunaan pengulangan waktu yang menggugah, penulis memperlihatkan bagaimana waktu terasa melambat saat terpisah dari orang yang dicintai. Perasaan rindu yang diungkapkan terasa sangat kuat, dan kontras antara keadaan ekonomi masyarakat dan perasaan emosional menjadi sorotan yang menarik. Namun, meski puisi ini mengandung keindahan dalam penyampaian emosinya, ada beberapa frasa yang terasa kurang puitis, sehingga keindahan bahasa bisa ditingkatkan. Ide yang diangkat pun cukup umum di masa pandemi, meski tetap relevan. Untuk kedalaman makna, puisi ini menyentuh tema universal tentang kerinduan, namun bisa lebih eksploratif dalam menggali nuansa yang lebih dalam. Elemen kejutan dalam puisi ini mungkin kurang terasa, tetapi secara keseluruhan, puisi ini memberikan refleksi yang menyentuh tentang masa-masa sulit. Secara keseluruhan, ini adalah karya yang cocok untuk dibaca di tengah kondisi yang serba sulit ini.