Puisi Iqbalmukhlis Berjudul Alogaritma Cerita 7 Bait 28 Baris
Alogaritma Cerita
Kala kisah yang penuh candu dan tawa
Datang jadi rindu guna bersua
Mengingatkan asa yang pernah tercipta
Mengalahkan fakta dan logika
Tak ada berlakunya ahkam
Ini lebih,ini tentang perasaan
Dimana hujan sering dijadikan latar
Dan rintiknya sebagai perumpamaan
Menyayat namun nikmat
Kutipan dalam album kusam
Seolah datang sebagai gelombang
Tak kasat namun terasa
Kini ku sampai pada kulminasi diri
Mungkinkah ini akhir?
Merajut kembali benang afeksi
Menyembunyikan cinta dalam hati
Tak semudah yang ku kira
Namun ku tak akan daduk
Menunggu secercah cahaya dari Tuhan
Tentang cara mengakhiri dengan kebahagiaan
Mungkin inilah skenario-Nya
Dengan pena beserta dawatnya
Mungkin ia lah yg benar disiapkan
Menjadi teman pada penghujung cerita
Mungkin ia yg ku doakan
Dalam sepertiga malam
Mungkin ia adalah mantan
Mungkin ia juga yang akan ku ajak pelaminan
Puisi “Alogaritma Cerita” menampilkan perjalanan emosional yang kaya, di mana penulis berhasil menggabungkan perasaan nostalgia dan harapan dengan indah. Gaya penulisan yang memanfaatkan metafora seperti “hujan” dan “gelombang” memberikan nuansa mendalam, yang membangkitkan rasa rindu dan kerinduan akan cinta yang mungkin telah berlalu. Namun, ada kalanya penggunaan bahasa terasa sedikit klise, yang mungkin mengurangi kedalaman ekspresi. Meskipun demikian, penulis menunjukkan keaslian dalam mengeksplorasi tema cinta dan kehilangan, serta harapan untuk masa depan. Elemen kejutan juga ada, terutama di bagian akhir yang mengisyaratkan kemungkinan rekonsiliasi dengan mantan, meskipun bisa lebih kuat. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati pembaca dan mengajak kita untuk merenungkan makna dari setiap hubungan yang pernah kita jalani.