Puisi abudalta Berjudul Akal Dewasa 4 Bait 19 Baris
a
Akal Dewasa
© abudalta
sering kali pikirku terpana
terhujam berjuta tanda tanya
bukankah kalian ini semua
benar bergelar sarjana
ataukah?
kadang ragu ini mencemburu
selalu mencibir tak mau mengadu
malu selalu datang menghilang, menipu
beragam kemudahan, namun tiada membantu
alasan demi rekaan kau coba buat
agar lolos dengan segala tipu muslihat
penat mulut ruam ini untuk menghujat
apakah kau dewasa, ataukah hanya menjilat
kau saudaraku
ayo berkomunikasi
kita buat satu sama persepsi
berpadu menegakkan visi
bukan ambisi diri
di atas kepentingan pribadi
Puisi “Akal Dewasa” berhasil menyentuh tema yang sangat relevan di kalangan generasi muda saat ini, yakni tentang kematangan dan kejujuran dalam berkomunikasi. Penulis dengan cermat menggambarkan keraguan dan kecemasan yang sering kali muncul di dalam pikiran individu yang terjebak dalam ambisi dan kepentingan pribadi. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun tajam memberi nuansa ketidakpastian yang mendalam, menjadikan pembaca merenung tentang makna dewasa itu sendiri. Namun, ada kalanya penggunaan bahasa terasa kurang puitis dan lebih mendekati prosa, sehingga mengurangi keindahan keseluruhan. Meskipun begitu, ide untuk mengajak berkomunikasi dan berdialog sebagai solusi terasa segar dan menggugah. Penulis menghadirkan elemen kejutan melalui pertanyaan retoris yang mendesak pembaca untuk merenungkan diri. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan kritik sosial yang kuat dengan nuansa yang hangat dan mengajak untuk berpikir lebih dalam tentang nilai-nilai kemanusiaan.