Puisi Nurhasesi Berjudul Kapan Kau Kembali 1 Bait 17 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.4
1 Voters
N
Kapan Kau Kembali
© Nurhasesi
Gemerlap cahaya di ufuk timur
Menari tirai di dekat kaca
Ku lihat cakrawala menjuntai dilangit biru
Menatapku dengan penuh rasa
Kini rasaku bercampur baur
Melihat kenyataan yang pahit
Gemparan virus melanda dunia
Aki disini,tetap disini,dan terus disini
Kita semua merasakan
Suasana yang sangat berbeda di tahun ini
Bumiku,duniaku
Aku sangat rindu kau yang dulu
Canda tawa setiap insan
Mewarnaimu sangat dalam
Ku harap ku bisa bertemu
Dengan suasanamu yang dulu
Duniaku....
Puisi “Kapan Kau Kembali” menyuguhkan sebuah refleksi mendalam mengenai kerinduan akan masa lalu yang penuh keceriaan di tengah kesedihan akibat pandemi. Penggunaan imaji yang kuat, seperti ‘gemerlap cahaya di ufuk timur’ dan ‘cakrawala menjuntai di langit biru’, memberikan nuansa visual yang memikat dan mampu menarik pembaca ke dalam suasana. Emosi kerinduan yang diekspresikan dengan baik menciptakan ikatan emosional yang kuat antara penulis dan pembaca. Namun, di sisi lain, ada beberapa frasa yang terkesan klise, yang sedikit mengurangi keasliannya. Meskipun demikian, puisi ini berhasil menyampaikan pesan universal tentang kehilangan dan harapan untuk kembali ke masa-masa bahagia. Kedalaman makna yang tersirat dalam pernyataan ‘Kita semua merasakan suasana yang sangat berbeda’ memperlihatkan kesadaran sosial yang patut diapresiasi, meskipun unsur kejutan dalam puisi ini tampak minim. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh hati dan memberikan renungan, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam.