Puisi S.syahmi Berjudul Kuduga lautmu tuhan 7 Bait 35 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
5
Score
4
1 Voters
Puisi 7 Bait 35 Baris Tentang AlamDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
S

Kuduga lautmu tuhan

© S.Syahmi

Semilir di hilir
Bertongkah arus keras mengalir
Derasnya sama dan kemas
Kerap dan malar selalu mengusir
Lalu bagaimana hendak kutulis
Seribu garit yang terguris
Sekadar calar
Perit di lengan dan betis

Ombak menunduk
Mematah bongkak leher berlekuk
Tika baru terkejar laut yang lepas
Katanya
"Jangan disia setitik pengalaman
  Tiap masin itu peluhmu"
Muara dewasa pun tak luak berkata
menyeru ku kembali mengisi ruang
Katanya
"Kau masih belum bersedia
Dunia ini permainan tak berupa"

Mahu tak mahu
Ku tetap nelayanNya
Andai tak diduga bukan manusia
Selagi bernyawa, ku cuba
Semua cabar dan uji rohani
Kan ada ertinya

Ku jala pahala, menebar doa
Ku kail nikmat, dosa melekat
Ku tangguk sihat, tersedak sakit
Janji ku cuba, janji ku duga
Tiap sukar dan sempurna

Selagi hati belum mati, selagi rasa bertapak di dada, selagi jiwa mendamba cahaya, selagi jasad menuntut sihat, selagi hidup selubung sejahtera

Selagi itu,
Kau
Ku panggil yang Maha Esa

-S.syahmi-


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    5
    4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Kuduga lautmu tuhan” karya S.syahmi menyajikan perjalanan batin yang mendalam melalui metafora laut sebagai simbol kehidupan dan perjuangan. Penyair berhasil menggambarkan konflik antara harapan dan kenyataan dengan bahasa yang puitis dan penuh perasaan. Terdapat keindahan dalam pilihan kata-kata yang menggambarkan derai ombak dan tantangan yang dihadapi, menciptakan suasana yang hidup dan menyentuh. Walaupun tema tentang perjuangan dan pengharapan adalah tema yang umum, cara penyampaian yang unik dan sentuhan pribadi menjadikan puisi ini menarik. Keterhubungan emosi antara penyair dan pembaca sangat terasa, terutama saat menggambarkan rasa sakit dan harapan. Namun, beberapa bagian puisi mungkin terkesan terlalu padat, sehingga makna yang ingin disampaikan bisa kehilangan ketajamannya. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menggugah dan layak diapresiasi, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam mengenai ide-ide yang diusung.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *