Puisi Rivaldi Pratama Berjudul Tuhanku 1 Bait 16 Baris
R
Tuhanku
© Rivaldi Pratama
Kepada peluk teguh
Tuhanku
Dalam telinga ku
Aku masih menyebutkan namu
Biar susah sungguh
Mengingat engkau penuh dengan seluruh
Cahaya mu penuh suci
Tinggal kerlip titip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tidak ada artinya hidup
Tidak kamu tuhanku
Enggak adalah zat mendengar Tuhan
Dan kepadamu aku bercerita
disaat sedang kesepian engkau
Selalu ada Tuhan
Puisi “Tuhanku” menyajikan ungkapan kerinduan dan keterhubungan yang mendalam antara penulis dan Sang Pencipta. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini berhasil menciptakan suasana intim. Daya tarik utama puisi ini terletak pada penggambaran Tuhan sebagai cahaya dan peluk yang menjadi pegangan saat kesunyian melanda, menggambarkan ketergantungan yang tulus. Meski demikian, ada beberapa bagian yang terkesan repetitif dan dapat disempurnakan untuk meningkatkan aliran dan ritme puisi. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh, tetapi masih dapat dieksplorasi lebih dalam untuk menggali nuansa emosional yang lebih kaya. Penggunaan metafora dan imaji yang lebih berani juga akan menambah lapisan kedalaman dalam makna. Namun, puisi ini tetap berhasil menyampaikan pesan spiritual yang kuat dan relatable bagi banyak pembaca.