Puisi Berjudul Trenggalek Menangis dalam Hening 4 Bait 16 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
5
Score
4
1 Voters
Puisi 4 Bait 16 Baris Tentang AlamDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
A

Trenggalek Menangis dalam Hening

© Anggun Ilona Aulia

Langit mencurahkan luka tanpa suara,
Petir menggurat wajah bumi yang letih,
Di balik bukit, air menari gila
Menyapu rumah, menenggelamkan sunyi.

Jalan-jalan runtuh dalam pelukan deras,
Akar pepohonan tercabut dari mimpi,
Tanah pun bicara dengan bahasa deras,
Menyurat duka pada tiap jengkal bumi.

Ibu-ibu mendekap bayang cahaya,
Anak-anak bertanya pada malam gelap,
Mengapa rumah berubah jadi air mata,
Dan doa mengambang dalam waktu yang senyap?

Namun Trenggalek tak akan karam selamanya,
Dari lumpur akan mekar cahaya pagi,
Karena dari reruntuhan dan luka,
Tumbuhlah hidup yang tak henti berani.


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    5
    4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Trenggalek Menangis dalam Hening” berhasil menyampaikan emosi yang mendalam dengan gambaran alam yang kuat dan simbolik. Penulis dengan cermat memanfaatkan elemen alam, seperti hujan dan tanah, untuk menggambarkan kesedihan yang dialami oleh masyarakat Trenggalek. Penggunaan metafora dan personifikasi yang kaya menambah kedalaman visual dan emosional puisi ini. Meskipun ada kesedihan yang mendominasi, penulis juga memberikan harapan dengan kalimat terakhir yang menunjukkan ketahanan dan kebangkitan. Namun, ada beberapa bagian yang terasa sedikit repetitif, yang dapat menyusutkan kekuatan keseluruhan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang sangat menyentuh dan menggugah, meskipun masih terdapat ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam. Saya menghargai keindahan bahasa yang dihadirkan, dan cara penulis mengajak pembaca untuk merenung tentang duka dan harapan. Sebuah refleksi yang layak diapresiasi di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *