Puisi Abudalta Berjudul Sepi 3 Bait 10 Baris
a
Sepi
© abudalta
Seringkali mendingin bekukan sisi hati
Membelenggu kedua tangan dan kaki
Akal terhujam pikiranpun membenci
Tinggal kasar kulit ari yg tegar menghadapi
Kadang pergi
Jarang kembali
Di dekat pasar depan stasiun kereta api
Katamu ramai
Tapi aku sendiri
Dirundung rindu kering kemuning sanubari
Puisi “Sepi” menampilkan potret kesepian yang mendalam dan menyentuh. Dengan pilihan kata yang cermat, penyair mampu menggambarkan perasaan terasing dalam keramaian. Penggunaan frasa seperti ‘dirundung rindu kering kemuning sanubari’ menghadirkan gambaran yang kuat tentang kerinduan dan kesepian. Konstruksi puisi ini berhasil memadukan elemen visual dan emosional, menciptakan suasana yang akrab namun menyedihkan. Di sisi lain, terdapat beberapa bagian yang terkesan repetitif, yang mungkin bisa diperdalam dengan variasi bahasa untuk menambah keindahan. Namun, secara keseluruhan, puisi ini sangat menggugah dan menyampaikan pesan dengan jelas, meskipun tidak ada elemen kejutan yang signifikan. Keaslian ide yang diusung cukup baik, meskipun tema kesepian adalah tema yang umum, penyampaian penyair memberikan nuansa baru. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang kuat tentang pengalaman manusia yang universal.