Puisi Nela Desya Putri Berjudul Senja dan Rasa 3 Bait 20 Baris
Senja dan Rasa
Mentari senjaku … Kau tampak begitu indah
Jingga merona dan tampak mesra menggugah jiwa
Dalam heningku menatap senja yang semakin jingga dan nampak bepaling muka kembali ke peraduannya
Senjaku menemani detik-detik perpisahanku
Senjaku menarik paksa senyum indah sang kekasih pemilik hati
Pandangan mataku seketika hambar menatap kehilangan
Senjaku semakin menjauh membersamai kepergian sang kekasih
Hatiku trenyuh..luruh dan piluh
Sendu hati menguras air mata
Memaku hati untuk rela dan tabah
Mungkin.. kelak akan ada senja yang membawamu kembali mengingat garitan album kenangan kita
Aku tak percaya,
Kini jingga telah mengikis bayanganmu
Namun ia tak pernah sanggup melenyapkan rasa cinta dan rindu ku padamu
Senja mengajarkan bahwa jarak,waktu dan kenangan
Bukanlah alasan untuk saling melupakan
Melainkan sebuah renggang fana yang akan membawa kita kembali pada cinta dan ketulusan
Dan sebuah rantai untuk menyemai kerinduan
Jarak… waktu.. dan cintaa..
Aku akan menunggumu kembali
Puisi “Senja dan Rasa” dengan indah menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan melalui personifikasi senja yang memikat. Penggambaran senja sebagai saksi bisu dari perpisahan menambah lapisan emosional yang kuat dan mengajak pembaca merasakan kesedihan yang mendalam. Namun, meskipun puisi ini memiliki keindahan dalam bahasa, ada beberapa frasa yang terkesan repetitif dan bisa diperhalus untuk menambah keindahan keseluruhan. Keaslian ide tentang cinta yang abadi meski terpisah adalah tema yang universal, namun cara penyampaiannya bisa lebih inovatif sehingga tidak terjebak dalam klise. Kedalaman makna puisi ini cukup baik, mencerminkan perenungan tentang cinta dan waktu, meskipun ada beberapa bagian yang terasa agak dangkal. Elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu mencolok, namun penutupnya menawarkan harapan yang mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi yang baik dan bisa terus dikembangkan dengan lebih banyak eksplorasi bahasa dan ide.