Puisi F.Sandro Berjudul Sajak Nostalgia 1 Bait 11 Baris
F
Sajak Nostalgia
© F.Sandro
Senja telah berakhir ketika gelap perlahan menyapa
Kulanjutkan langkah yang terhadang nostalgia
Hingga bayangmu menjelma pesona
Dan melutku celoteh tentang rindu
Mengajakku berkelana diantara belukar lebat
Yang buatku keringat untuk sesaat terasa nikmat
Pelukmu yang berat hilangkan segala sesak
Senyummu merambat mengoyak bilik jantungku
Aku terkapar dicelah-celah angin
Membelai dan mejilatiku dalam bisu
Hingga kecupmu menutup nostalgiaku
Puisi “Sajak Nostalgia” menghadirkan nuansa yang mendalam dan menyentuh hati, menggambarkan perasaan rindu yang kompleks. Penggunaan kata-kata seperti ‘gelap’, ‘nostalgia’, dan ‘rindu’ memberikan bobot emosional yang kuat, menciptakan suasana melankolis yang dapat dirasakan oleh pembaca. Keindahan bahasa yang digunakan, melalui pilihan metafora dan personifikasi, seperti ‘senyummu merambat mengoyak bilik jantungku’, menunjukkan keahlian penulis dalam merangkai kata. Namun, meski tema nostalgia adalah tema yang umum, penulis berhasil menyajikannya dengan cara yang cukup orisinal, memberikan sentuhan baru terhadap pengalaman yang universal ini. Kedalaman makna dalam puisi ini sangat terasa, di mana setiap bait berbicara tentang kerinduan yang menyentuh, sekaligus memunculkan refleksi tentang cinta dan kehilangan. Meskipun demikian, elemen kejutan dalam puisi ini agak kurang, karena penyampaian perasaan cenderung mengikuti pola yang bisa diprediksi. Secara keseluruhan, “Sajak Nostalgia” adalah karya yang mengesankan, menyentuh sisi emosional pembaca dengan bahasa yang indah dan makna yang mendalam.