Puisi Fadly wahyudi Berjudul Rasa dan Asa 3 Bait 10 Baris
F
Rasa dan Asa
© Fadly wahyudi
Ada langkah terhenti kala jemari tangan tak bisa mendekap erat
Ada cinta masa lalu yg perlahan pergi tinggalkan kenangan
Sedih bukan hal yg harus di ungkapkan pada sosok yg pergi tinggalkan tonggak murung menerka jawaban tak bertuan
Ribuan guratan wajah tunjukan arti ketulusan di anggap sebuah permainan cinta tak bertuan
Adakah luka dalam yg dapat di balut perban??
Adakah bunga yg jatuh kembali ke tampuknnya???
Semu jawaban tiada tertelan!!!
Uraian kata mulai tak bermakna
Ribuan rasa menjadi asa
Semua tertiup jauh pergi tak bersisa...
Puisi “Rasa dan Asa” berhasil menangkap nuansa kesedihan dan kerinduan yang mendalam. Penggambaran tentang kehilangan dan cinta yang berlalu terasa sangat kuat, terutama dengan penggunaan frasa yang puitis seperti ‘ribuan guratan wajah’ dan ‘bunga yg jatuh kembali ke tampuknnya’. Namun, ada kalanya penggunaan bahasa terasa sedikit repetitif, yang dapat mengurangi dampak emosional secara keseluruhan. Meskipun demikian, kedalaman makna yang dihadirkan cukup menggugah, menimbulkan refleksi tentang cinta yang tak terbalas dan harapan yang sirna. Elemen kejutan dalam puisi ini dapat ditingkatkan, karena pembaca mungkin sudah dapat menebak arah perasaan yang ingin disampaikan. Namun, keseluruhannya, puisi ini adalah perwujudan yang indah dari perasaan yang kompleks dan layak untuk diapresiasi.