Puisi Iskandar Berjudul SEMAK RINDU 1 Bait 10 Baris
I
SEMAK RINDU
© Iskandar
Halaman ini tak seteduh dulu
Sperti rinduku padamu
Halaman ini ditumbuhi Perdu
Semai rinduku tersesak kalu
Bulir butir tangis senja
Mengawali langkah mu pergi
Menjauh,menghilang dalam alibi
Maaf.....
Aku tak kembali sebab,
Rinduku tergeruk semak serapahmu..
Puisi ‘Semak Rindu’ menyajikan gambaran emosional yang cukup mendalam mengenai perasaan kehilangan dan kerinduan yang tersimpan di antara semak-semak kehidupan. Melalui penggunaan metafora ‘Halaman ini tak seteduh dulu’, penulis berhasil menghadirkan suasana yang menggambarkan perubahan dan kepergian, baik secara fisik maupun emosional. Ungkapan ‘Bulir butir tangis senja’ menambah lapisan emosional yang lembut namun tajam, seakan penulis meresapi setiap momen perpisahan yang sulit dilalui. Namun, dari segi keaslian ide, tema kerinduan dan kehilangan sudah sering kali diangkat dalam puisi, sehingga tidak memberikan kesan baru yang mencolok. Dari segi keindahan bahasa, pemilihan kata yang puitis dan berkias memberikan nilai tambah, meskipun ada beberapa bagian yang bisa lebih dipoles untuk kesesuaian ritme. Kedalaman makna cukup terjaga dengan adanya refleksi terhadap diri sendiri dan keputusan untuk tidak kembali. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu menonjol, karena pembaca mungkin sudah dapat menebak arah dan akhir dari perasaan yang diungkapkan. Secara keseluruhan, puisi ini mampu menjalin hubungan emosional dengan pembaca meski dalam balutan tema yang sudah familiar.