Puisi Stefanie Berjudul Kamu dan Dunia (gabisa move on) 3 Bait 12 Baris
S
Kamu dan Dunia (gabisa move on)
© Stefanie
Bagaimana ku bisa melihat dunia
Saat mataku hanya tertuju padamu
Bagaimana dapat ku mengenal dunia
Saat ku hanya menunggu suratan tanganmu
Bagiku dunia selalu berbisik
Entah di tepi pantai, tengah hutan, langit
Selalu berbisik, hanya bagaimana
Bagaimana bisa ku dengar
Jika aku hanya mengerti bahasa yang ada di antara kita
Konyol memang, seribu mulut akan mengatakannya
Tapi satu yang pasti
Hanya jawabanmu yang ku nantikan
Puisi “Kamu dan Dunia (gabisa move on)” menyajikan perjalanan emosional yang kuat, di mana penulis berhasil menangkap esensi kerinduan dan ketidakberdayaan dalam menjalin hubungan. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun puitis, penulis mengungkapkan dilema antara cinta dan dunia luar. Frasa ‘Bagaimana ku bisa melihat dunia Saat mataku hanya tertuju padamu’ menunjukkan betapa cinta dapat mengaburkan pandangan seseorang terhadap realitas. Keindahan bahasa yang digunakan membuat pembaca merasakan keintiman dan kesedihan. Namun, meskipun tema move on adalah tema yang umum, pengungkapannya tetap terasa segar berkat sentuhan personal yang dihadirkan. Meskipun terdapat sedikit kekurangan dalam elemen kejutan, keseluruhan puisi ini berhasil menyentuh hati. Penulis berhasil menyampaikan emosi yang mendalam sekaligus mengajak pembaca untuk merenungkan makna cinta yang seringkali mengikat kita pada satu titik. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang indah tentang cinta yang tak kunjung usai dan tantangan untuk melepaskan diri dari masa lalu.