Puisi Fiqryghifary Berjudul Selamat pagi jiwa jiwa yang sunyi 3 Bait 9 Baris
F
Selamat pagi jiwa jiwa yang sunyi
© Fiqryghifary
Selamat pagi jiwa-jiwa yang sunyi
Yang menanti tidak pasti
Yang tersungkur hampir mati
Yang pura-pura tersenyum dan bernyayi
Bangunlah..
Kali ini matahari mengajarkan bahwa
Dia bisa lebih hangat dan ramah
Daripada rindu tak bertuan yang datang senyap dikala gelap
membawa pisau kecil yang disebut ingatan..
Puisi “Selamat pagi jiwa-jiwa yang sunyi” menyajikan gambaran yang kuat tentang kondisi batin yang dialami oleh individu-individu yang terjebak dalam kesunyian dan kerinduan. Penggunaan frasa ‘jiwa-jiwa yang sunyi’ menggugah rasa empati, sementara gambaran matahari yang hangat menjadi simbol harapan. Kontras antara cahaya dan kegelapan, serta antara kesedihan dan harapan, berhasil menciptakan suasana yang mendalam. Namun, meskipun puisi ini memiliki kekuatan emosi yang nyata, beberapa pilihan kata terasa sedikit klise, seperti ‘pisau kecil yang disebut ingatan’, yang mungkin bisa digali lebih dalam untuk menghasilkan citra yang lebih segar. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah dan menyentuh, tetapi ada ruang untuk eksplorasi yang lebih kreatif dalam pilihan bahasa dan imaji. Dengan sentuhan yang lebih orisinal, karya ini bisa menjadi lebih mengesankan.