Puisi PencilSpirit Berjudul Rindu Yang Terbawa Waktu 3 Bait 9 Baris

P
Rindu Yang Terbawa Waktu
© PencilSpirit
Dari manakah rindu ini terbawa,
Padahal heningnya biasa saja,
Hanya tak sadarkah aku,
Wangimu yang masih disudut kalbu.
240 purnama kukira telan kenangan,
Rentang yang cukup bagi sang bulan,
Namun justeru habis oleh batara kala,
Yang lapar kalap oleh derita.
Giras 49
Puisi ‘Rindu Yang Terbawa Waktu’ menampilkan nuansa kerinduan yang mendalam dan universal. Gaya bahasa yang digunakan sangat puitis, dengan pemilihan kata yang cermat dan penuh makna. Ungkapan seperti ‘wangi yang masih disudut kalbu’ menciptakan gambaran yang kuat tentang memori yang terpendam. Penulis berhasil menangkap esensi waktu dan ingatan dengan perbandingan yang elegan antara purnama dan derita. Namun, meskipun ada keindahan dalam penyampaian, beberapa bagian mungkin terasa klise bagi pembaca yang lebih berpengalaman. Tetapi, kejujuran emosional yang terpancar dari setiap bait mengimbangi kekurangan tersebut. Elemen kejutan dalam puisi ini cukup terbatas; pembaca mungkin sudah dapat merasakan arah dari tema yang diusung. Secara keseluruhan, puisi ini mampu mengajak pembaca merenung dan merasakan kembali rasa rindu yang mungkin pernah dialami. Ini adalah karya yang layak diapresiasi, meski masih ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih segar.