Puisi Diah shinta ry Berjudul Rasa Halu 4 Bait, 5 Bait 16 Baris, 19 Baris
Rasa Halu
Kita adalah sepasang sepatu yang tak pernah berpisah
Hingga kini ku menyadari bahwa salah satu sepatu tersebut akan menghilang tak tau arah
Aku sangat takut sekali jika itu akan terjadi pada diri kita
Atau mungkin saja aku hanya dihantui oleh rasa halu yang membara
Setiap malam aku selalu bermimpi bahwa salah satu sepatu tersebut tak lama lagi akan menghilang
Yang menandakan bahwa hubungan kita bagaikan asmara diujung tanduk
Rasa gelisahku kini mulai meluap yang tak terkendalikan
Batinku saat ini seperti diterkam oleh binatang buas yang sangat mengerikan
Mengapa aku bisa gelisah seperti ini?
Apakah aku hanya seorang pecundang menggelisahkan yang seharusnya tak layak digelisahkan
Tapi jika dipikirkan aku sangat yakin bahwa yang aku mimpikan itu akan benar-benar terjadi
Berarti semua harapanku dulu hanyalah sebuah angan-angan
Sudah, itu semua mungkin hanya rasa haluku yang sangat bahaya
Aku tak mau itu akan terjadi pada diri kita
Mungkin mimpi itu hanyalah gelisah yang tiba-tiba melanda entah mengapa
Jalani saja biarkan waktu dan takdir yang akan menjawab semuanya
Puisi “Rasa Halu” berhasil menyampaikan ketegangan dan kecemasan yang mendalam dalam sebuah hubungan, di mana metafora sepasang sepatu menciptakan gambaran yang kuat tentang ketergantungan dan potensi kehilangan. Ekspresi rasa takut yang terus-menerus dikhianati oleh mimpi menciptakan nuansa yang sangat emosional, membuat pembaca merasakan guncangan batin penulis. Namun, meskipun kekuatan emosinya terasa kental, beberapa bagian dari puisi ini terkesan repetitif dan kurang eksploratif, yang sedikit mengurangi dampak keseluruhannya. Dari segi bahasa, penulis menggunakan ungkapan yang sederhana namun efektif, meskipun ada ruang untuk memperkaya pilihan kata. Ide yang diangkat cukup orisinal, menggabungkan perasaan halu dengan simbolisme sepatu, meski demikian dapat dikembangkan lebih jauh. Kedalaman makna puisi ini terlihat dalam refleksi tentang harapan dan ketakutan, meskipun ada beberapa bagian yang bisa lebih dalam. Elemen kejutan hadir dalam mimpi yang berulang, namun tidak cukup memikat untuk meninggalkan dampak yang mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi yang kuat dan mengajak pembaca untuk merenung tentang keindahan sekaligus ketidakpastian dalam cinta.