Puisi Topan Wahyudi Berjudul Puisi Perkembangbiakkan 3 Bait 12 Baris
T
Puisi Perkembangbiakkan
© Topan Wahyudi
Kau berkembang biak dikepalaku.
Merusak seluruh isi otakku.
Meracuni pikiran, lalu tertusuk rindu.
Sampai tak terobati.
Kau berkembang biak dilubuk hatiku.
Menyentuh seluruh isi tubuhku.
Meracuni jantung, lalu berdegup kencang.
Sampai tak terkendali.
Kau berkembang biak dalam urat dan darahku.
Merusak seluruh sendi-sendiku.
Meracuni raga, lalu tertancap cinta.
Sampai tak teratasi.
Puisi ‘Perkembangbiakkan’ menyajikan gambaran yang kuat tentang perasaan cinta dan kerinduan yang mendalam. Penggunaan kata ‘berkembang biak’ memberikan nuansa yang segar dan unik, seolah-olah cinta dan rindu tersebut seperti organisme yang tak terhindarkan dalam diri penyair. Meskipun tema cinta adalah tema yang umum, penyair berhasil memberikan pendekatan yang berbeda dengan menekankan aspek ‘meracuni’ dan ‘merusak’, yang menambah kedalaman emosi. Penyampaian yang repetitif menambah intensitas dan kekuatan ekspresi, menciptakan ritme yang mengalir meski sedikit menimbulkan kesan monoton. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah emosi dengan jelas, meskipun ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam dalam hal makna dan elemen kejutan. Namun, daya tarik puisi ini terletak pada ketulusan dan kejujuran perasaan yang diungkapkan, menciptakan resonansi yang dapat dirasakan oleh banyak pembaca.