Puisi NOBER Berjudul penyesalan 2 Bait 5 Baris
Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.4
1 Voters
N
penyesalan
© Nober
kasih apakah aku masih memegang tanganmu dan memelukmu untuk yg terakhir kalinya dan merasakan hangatnya tubuh dan cintamu, walau hanya sedetik saja, sebelum engkau pergi dengan pilihan hatimu.
....kasih mengapa kita di pertemukan lagi, dan mengapa kita jatuh cinta lagi jika akhirnya hnya akan berpisah pula. Kasih pernahkah kamu merasa kehilangan diriku, dan pernahkah kamu merindukan aku selama engkau pergi.
...kasih terima kasih atas semua nasehatmu selama ini, karena aku sering berbohong padamu, dan kini aku baru menyadarinya dan kini hanya mnjadi penyesalan yg mendalam.
Aku pergi karena kehidupanku
aku kembali karena Cintamu
Puisi berjudul “penyesalan” ini berhasil menyentuh lapisan emosi yang dalam, menggambarkan rasa kehilangan dan kerinduan yang menyakitkan. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun penuh makna menciptakan koneksi yang kuat dengan pembaca. Perasaan penyesalan yang terpancar dari setiap bait menjadikan pembaca merenungkan pengalaman cinta dan perpisahan mereka sendiri. Meskipun terdapat keindahan dalam ungkapan, beberapa frasa terasa repetitif dan dapat disempurnakan untuk memberikan efek yang lebih mendalam. Namun, keaslian ide yang diangkat tentang cinta dan kehilangan memberikan nilai lebih pada puisi ini. Kedalaman makna juga terlihat jelas; pesan tentang pentingnya menghargai momen dan orang yang kita cintai sangat relevan. Sayangnya, elemen kejutan kurang terlihat, sehingga pembaca mungkin dapat memprediksi arah puisi ini. Secara keseluruhan, “penyesalan” adalah karya yang penuh emosi dan dapat menggerakkan hati, meskipun ada ruang untuk peningkatan dalam aspek teknisnya.