Puisi Karin Roman Picisan Berjudul Memendam Selamanya 1 Bait 7 Baris
K
Memendam Selamanya
© Karin Roman Picisan
Yang ku tahu aku cinta..
Tapi kau anggap teman saja..
Yang ku rasa ada getar jiwa..
Tapi kenapa kau tak merasa..
Haruskah aku teriakan rasa..
Ataukah..
Aku harus memendam selamanya..
Puisi “Memendam Selamanya” berhasil menangkap nuansa cinta yang tak terbalas dengan sangat emosional. Penggambaran perasaan penulis yang terjebak antara cinta dan persahabatan menciptakan resonansi yang mendalam bagi pembaca. Penggunaan frasa sederhana namun kuat, seperti “cinta” dan “memendam selamanya”, memberikan kesan mendalam tentang dilema yang dihadapi. Meskipun demikian, ada ruang untuk eksplorasi bahasa yang lebih kaya dan beragam untuk menambah keindahan puisi. Ide yang diangkat tentang cinta yang tidak terbalas adalah tema yang umum, tetapi cara penyampaiannya tetap terasa segar. Namun, puisi ini bisa lebih menggugah dengan penambahan elemen kejutan yang tak terduga, sehingga memberi dampak lebih kuat pada pembaca. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan ungkapan yang jujur dan menyentuh, meskipun masih ada potensi untuk lebih dieksplorasi dalam aspek estetika dan kedalaman.