Puisi IZZATUN NISSA Berjudul NESTAPA CINTA 6 Bait 22 Baris
I
NESTAPA CINTA
© Izzatun Nissa
Bias jingga di ujung cakrawala
Terlukis indah hiasi nabastala
Sebersit senyuman mulai tercipta
Tatkala aksa menatap nabastala senja
Entah mengapa?
Hati ini kembali terluka
Membentuk aliran sungai di pipi
Yang sudah tak dapat ku bendung lagi
Tak ku sadari betapa indah hari itu
Habiskan waktuku bersamamu
Memadu cinta di ujung kota
Bagaikan buana milik berdua
Bukan asumsi
Aku sendiri tak tau, ini akan terjadi
Tapi rasanya bagaikan ilusi
Yang tak dapat dihapus dari memori
Sudahlah,,
Lupakan semua kenangan kita
Jalani hidup bagai tirta amarta
Semoga kau bahagia bersama dia..
~aku menunggumu
Magelang, 14 Januari 2022
Puisi “NESTAPA CINTA” menawarkan perjalanan emosional yang mendalam, menggambarkan rasa kehilangan dan kerinduan yang begitu kuat. Penggunaan metafora seperti “aliran sungai di pipi” dan “habiskan waktuku bersamamu” menciptakan gambaran yang jelas dan menyentuh, membawa pembaca merasakan setiap detak hati penulis. Meskipun demikian, ada beberapa repetisi yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk diolah lebih lanjut, agar tidak mengurangi intensitas perasaan yang ingin disampaikan. Keindahan bahasa yang digunakan cukup menarik, meskipun ada beberapa frasa yang terkesan klise. Keaslian ide yang diangkat, tentang cinta yang kandas dan harapan untuk kebahagiaan orang yang dicintai, terlihat universal namun tetap relevan. Kedalaman makna dalam puisi ini cukup menggugah, mengajak pembaca merenungkan tentang cinta dan kehilangan. Namun, elemen kejutan terasa kurang, karena nuansa yang disajikan sudah sering ditemui dalam tema puisi sejenis. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh emosi dan memberikan refleksi yang berarti bagi pembaca.