Puisi anonym Berjudul Mata Hitam 2 Bait 9 Baris
a
Mata Hitam
© anonym
Dua mata hitam adalah matahati yang biru
dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.
karya : WS Rendra
Puisi “Mata Hitam” karya WS Rendra menyajikan gambaran yang mendalam tentang cinta dan kerinduan melalui penggambaran yang puitis. Pemilihan kata yang sederhana namun penuh makna, seperti “dua mata hitam” dan “bahasa rindu”, menciptakan nuansa intim dan akrab, seolah mengundang pembaca untuk merasakan kedekatan yang dijalin antara dua individu. Rendra dengan cerdas membongkar stereotip gender dengan menyatakan bahwa rindu bukanlah milik perempuan semata, menambah dimensi yang menarik pada tema cinta yang universal. Keindahan bahasa yang digunakan, dengan metafora yang kuat seperti “rumah yang temaram” dan “secangkir kopi sore hari”, memberikan lapisan visual yang memukau. Meski puisi ini tidak terlalu mengejutkan dalam hal inovasi, kedalaman makna dan emosi yang ditawarkan membuatnya tetap relevan dan menyentuh. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menghadirkan pengalaman emosional yang kuat dan mengajak pembaca merenung tentang cinta dan kerinduan dalam cara yang baru. Rendra, sebagai maestro puisi, sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam meramu kata-kata menjadi sebuah karya yang menyentuh hati.