Puisi Mohamad Taufiqurrakhman Berjudul Cermin 23 Bait 23 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
3
Score
3.8
1 Voters
Puisi 23 Bait 23 Baris Tentang KehidupanDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
M

Cermin

© Mohamad Taufiqurrakhman

Percaya akan dimensi lain dibalik cermin ?

Anggap saja bila "kehidupan itu" ada

Saat berhadapan dengan sebuah cermin

Maka kita sedang melihat menembus dimensi lain

Dimensi berbeda dengan kesamaan identik

Lihat mata lalu saling bertatapan

Sentuhkan ujung jari dan lihat bagaimana ini tersambung

Namun, bersentuhan disini berarti semu

Karena pikiran kita akan sama persis

Dengan pikiran dia, kita yang disana

Mungkin terkadang ingin bergerak lebih cepat darinya

Tetap saja tidak bisa

Sekali lagi,

Karena pikiran kita akan sama persis

Dengan pikiran dia, kita yang disana

Padahal hanya dipisahkan oleh sebuah material kaca

Bernama cermin

Dan satu lagi

Bagi kita, dialah yang mengikuti kita

Tetapi bagi dia, kitalah yang mengikuti dia

Tetapi bagi mereka, kitalah yang mengikuti mereka

Saat masih percaya akan hal di atas

Jadi sebenarnya siapa yang hidup ?


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    3
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Cermin” mengajak pembaca untuk merenungkan tentang konsep diri dan eksistensi melalui metafora cermin yang sangat kuat. Penulis berhasil menciptakan suasana yang mendalam, memaksa kita untuk mempertanyakan realitas dan identitas kita sendiri. Penggunaan repetisi dalam frasa ‘Karena pikiran kita akan sama persis’ menciptakan ritme yang menekankan ide keterhubungan antara dua dimensi yang berbeda, meskipun ada batasan fisik. Namun, meskipun ide ini menarik dan penuh potensi, ada kalanya penjelasan terasa berulang dan dapat mengganggu alur pembaca. Dari segi bahasa, ada keindahan dalam kesederhanaan yang digunakan, tetapi beberapa bagian mungkin dapat lebih diperhalus untuk meningkatkan daya tarik estetikanya. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menciptakan refleksi yang mendalam, meskipun dengan beberapa kekurangan dalam penyampaian. Saya menyarankan penulis untuk terus mengembangkan gayanya dan mengeksplorasi lebih jauh tema-tema yang ada.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *